Elang berdiri di tepi dermaga, jas hitamnya rapi, wajahnya datar. Ponsel di tangannya terhubung dengan tim kepolisian yang sudah bersiap. Pandangannya mengarah tepat pada Elina dan Tania yang berjalan cepat menuju kapal. Gerak mereka tergesa, menandakan ada sesuatu yang disembunyikan. Target sudah terkunci. Elang melangkah perlahan, memastikan jalur di belakang mereka sudah tertutup oleh polisi berpakaian preman. Sepatu kulitnya menapak pasti di papan dermaga yang bergoyang halus. Elina sempat menoleh. Begitu matanya menangkap sosok Elang yang mendekat, wajahnya berubah. Dia berusaha memutar arah, namun dua polisi langsung memblokir jalan. Tania terpaku di tempat, tak berani bergerak. Elang berdiri di hadapan mereka. Suaranya tenang tapi tegas. "Ny. Elina, ikut bersama kami untuk pemer