Bab 72 : Enak, Nggak? ⚠️⚠️

1201 Kata

Begitu mobil berhenti di depan rumah Hartawan, Zeya masih menempel di kursi, napasnya naik turun. Pipi merona, matanya berkilat. Kenzo memandanginya, keningnya sedikit berkerut. “Sayang, kamu kenapa? Pipi kamu merah banget, napas kamu juga,” tanya Kenzo sambil memiringkan tubuhnya mendekat. Tangannya terulur, punggung telapak tangan menyentuh dahi Zeya. “Agak hangat… tapi normal. Kamu nggak sakit, kan?” Zeya cepat menggeleng, rambutnya ikut bergoyang pelan. “Nggak… cuma… aku butuh mandi,” suaranya lirih, seperti rahasia kecil. Tatapannya sempat melirik ke pintu rumah, lalu kembali ke wajah Kenzo. Bibirnya bergerak ragu sebelum akhirnya berbisik, “Aku masih basah banget, Dokter Kenzo… aku bingung harus apa.” Senyum Kenzo langsung terbentuk. Tatapannya mengunci Zeya dengan kombinasi tajam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN