Bab 13 - Pewaris Tunggal

811 Kata

Zeya duduk bersandar pada bantal besar di belakang punggungnya. Selang infus menggantung di sisi ranjang, dan cairan bening itu terus mengalir pelan ke dalam tubuhnya. Tapi yang membuatnya paling terguncang bukanlah rasa dingin dari infus, melainkan kenyataan yang baru saja ia dengar dari suster Raina. Kenzo tidak menyentuhnya. Dia menjaga jarak. Bahkan saat Zeya tak sadarkan diri, Kenzo memilih meminta bantuan orang lain demi menjaga batas. Zeya memejamkan mata, mencoba menenangkan pikirannya. Tapi di dalam, ia gelisah. Pintu kamar menutup pelan. Kenzo masuk, masih dengan pakaian bersih dan rapi. Rambutnya basah, mungkin baru dari luar. Ia membawa sebuah nampan berisi semangkuk sup bening hangat dan segelas air putih. “Sudah merasa lebih baik?” tanya Kenzo tanpa mendekat, suaranya dat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN