Bab 92 : Lucunya Ibu Hamil

1239 Kata

Pagi itu, cahaya matahari menyusup dari celah gorden, memantul lembut di lantai kayu kamar Zeya. Ia membuka mata perlahan, mengedarkan pandangan ke sekeliling, lalu menoleh ke arah pintu kamar yang masih tertutup. Perlahan, ia bangun dan berjalan ke depan, membuka pintu pelan. Langkahnya terhenti di ambang. “Lho… kosong?” Zeya menoleh ke kanan. Ruang tamu sepi. Tidak ada Kenzo terkapar di sofa, tidak ada bantal dan selimut di lantai seperti dugaan awalnya. Ia mengerutkan kening. “Ke mana sih…” Ia mengendap pelan ke arah ruang tengah, menengok ke dapur, ke kamar mandi tamu, bahkan sempat menengok ke luar rumah lewat jendela. Kosong. Baru saja ia akan melangkah ke arah pintu, suara kunci berputar terdengar. Gagang pintu bergetar ringan. Zeya terlonjak. “Hah! Dia baru pulang?” Tanpa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN