Bab 25 : Momen Bersejarah dan Noda Darah Zeya ⚠️

1491 Kata

Zeya sudah menggulung tubuhnya dengan selimut sejak sepuluh menit lalu. Hanya rambut dan matanya yang terlihat dari balik tumpukan kain tebal itu. Matanya terus mengikuti gerak suaminya, Kenzo, yang sedang berdiri di depan lemari, sibuk memilih kaus untuk tidur. Kenzo tak menyadari kalau istrinya gelisah setengah mati. Atau mungkin dia sadar, tapi pura-pura nggak peduli. Seperti biasanya. Zeya menggigit bibir. Haruskah dia bilang sekarang? Tapi kalau Kenzo marah gimana? Tapi kalau ditunda, dia takut makin gugup dan malah ketahuan lebih dulu. "Aku mandi dulu," ucap Kenzo santai, mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi. Zeya buru-buru menarik napas panjang, memukul-mukul pipinya sendiri. "Ayo, ngomong sekarang. Sekarang," gumamnya pelan, memberi semangat pada diri sendiri. Tapi saa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN