Zeya terbangun lebih dulu. Tubuhnya terasa pegal tapi entah kenapa ringan. Ia menggeliat pelan sambil menarik selimut ke atas d**a, menghindari sinar matahari pagi yang menerobos lewat jendela. Tapi saat matanya terbuka penuh, sesuatu membuatnya terlonjak. “Astaga!” serunya, buru-buru duduk dan menyingkap selimut. Tangannya menyentuh pundaknya, lalu lengannya, lalu sisi perutnya. “Kenapa merah semua? Ini kenapa sih? Aku digigit serangga? Jangan-jangan alergi?” Zeya panik. Ia melompat dari tempat tidur dan membuka lemari, mencari sesuatu dengan wajah tegang. Kenzo yang saat itu baru keluar dari kamar mandi, dengan rambut basah dan handuk tersampir di bahu, langsung menatap Zeya bingung. “Hei, kamu kenapa?” Zeya mendekat sambil nyaris menangis. “Kenzo! Lihat ini deh! Ini kenapa? Kulitk