Kenzo menutup layar ponselnya perlahan, memastikan Zeya sudah tertidur karena efek obat penenang yang ia berikan sebelumnya. Gadis itu tampak lebih tenang meski wajahnya masih pucat. Kenzo berdiri pelan, mengganti jas dokter dengan kemeja santai dan celana bahan, lalu mengambil kunci mobil. Tanpa banyak suara, ia pamit pada suster Raina yang berjaga di luar kamar. "Saya harus pergi sebentar. Kalau ada apa-apa, hubungi saya segera." Raina mengangguk. "Baik, Dokter Kenzo." --- Di rumah keluarga Hartawan, suasana masih tenang saat Kenzo tiba. Tak perlu menunggu lama, ia langsung diterima di ruang kerja pribadi Hartawan yang megah, dikelilingi rak buku dan map tebal. Hartawan menoleh saat Kenzo masuk, lalu tersenyum tenang. "Kenzo. Duduklah." "Terima kasih, Kakek," jawab Kenzo sopan. Ia