"Aku bukan anak kecil, jadi jangan tambahin madu segunung ke pancake-ku." Zeya duduk di kursi makan sambil memelototi piringnya yang penuh topping. Kenzo yang sedang berdiri di dapur menoleh sebentar, lalu menarik sudut bibirnya tipis. "Itu bukan madu, itu sirup maple," jawabnya santai. "Sirup itu tetap manis. Aku bisa diabetes tahu." Kenzo kembali membalik pancake di atas wajan. "Kalau kamu terus ngoceh, bisa-bisa aku kasih saus sambal buat topping." Zeya mendengus, tapi diam. Ia mencium aroma hangat dari makanan buatan Kenzo dan, meskipun enggan mengakui, air liurnya sudah mengumpul. Tak lama kemudian, Kenzo meletakkan piring di hadapannya. Tanpa banyak komentar, Zeya langsung mulai makan. Tiga gigitan kemudian, mulutnya penuh, dan matanya sedikit memejam. Pancake-nya lembut, mani