Rose masih berpikir pendengarannya salah. Dia masih termenung memikirkan kejadian menyenangkan saat tadi ayahnya masih tinggal di mansion orang tua Alex sebelum pria paruh baya itu memutuskan untuk pergi setelah Jovan datang dan memberitahu bahwa mereka harus segera pulang karena ada meeting penting esok pagi. Dan Rose harus terdampar di sini. Di dalam kamar Alex dengan segudang pemikiran yang akan melambungkan hatinya ke atas awan. Ucapan Alex benar-benar tidak bisa dilupakan, masih terngiang-ngiang jelas di telinga Rose saat Alex berkata bahwa secepatnya mereka akan memberikan cucu untuk ayah dan mertuanya. Rose menepuk pipinya lagi, mengenyahkan warna memerah di sana. Tidak, dia tidak boleh terlalu senang. Mungkin Alex hanya berbohong untuk menutupi kelicikan otaknya. Cklek Suar