Mereka tiba di kediaman orang tua Alex ketika langit telah berubah menjadi gelap. Rose harus bersusah payah melangkahkan kakinya mengikuti tubuh tegap Alex dari belakang. Sedangkan mulutnya terus menyembur kemurkaan. Merasa kesal ketika lelaki sialan yang notebenya adalah si pelaku yang telah merenggut keperawanannya malah mengabaikan tubuh luar biasa cantik Rose. Setidaknya bantu lah Rose agar rasa sakit di selangkangannya sedikit mereda, dengan menggendong tubuhnya atau memapah langkahnya. Itu lebih baik dari pada ia harus berjalan pincang seperti ini. Oh, dan ingatkan Rose tentang pertanggung jawaban lelaki itu. Mengoleskan obat pereda nyeri lalu kembali menyetubuhinya. Itu bukan pertanggung jawaban tetapi pemerkosaan. Shit! "Alex!" Rose menghentak kakinya dengan kasar. Mengalih