“Oh, seharusnya aku tidak mengatakan ini padamu.” Shinta tampak sedikit gugup sekarang.
Aksa merasakan rahangnya mengeras. "Dan apa tanggapanmu, maksudku jawabanmu terhadap permintaan Mama?"
Shinta tersenyum kecil. "Aku menolak, tentu saja. Aku bukan boneka yang bisa dia mainkan sesuka hati. Lagipula .…" Ia menatap Aksa tajam. "Aku tahu kamu nggak akan pernah memilihku selama Lira masih ada."
Aksa masih diam, pikirannya berputar liar. Ibunya. Jadi, ini bukan hanya tentang Surya. Ibunya juga tidak menginginkan Lira dalam hidupnya.
Apakah mungkin .… Aksa mengepalkan tangannya. Apakah mungkin ibunya juga terlibat dalam drama penculikan Lira?
Shinta mengamati ekspresi Aksa, lalu berkata dengan nada lebih pelan, "Aku tahu kamu pasti sedang mencari tahu siapa yang menculik Lira kemarin."
