Lira mengerjap dan mulai sadar. Tubuhnya terasa lebih ringan, tapi ada rasa nyeri yang masih tersisa di perutnya. Pelan-pelan, ia menoleh ke samping dan menemukan sosok Aksa yang berdiri di samping tempat tidur. Tangannya terlipat di d**a dan wajahnya tampak datar, tanpa ekspresi. Lira berkedip beberapa kali berusaha mengumpulkan kesadarannya. "Aku .…" Suara Lira terdengar serak dan sedikit lemah. "Tidurmu nyenyak?" sambar Aksa sebelum Lira bertanya lebih jauh. Lira hanya mengangguk pelan lalu mengernyit. "Bagaimana aku bisa ada di sini?" Aksa menyandarkan tubuhnya ke dinding, kemudian menyilangkan kakinya dengan santai. "Aku menggendongmu ke kamar. Kau tertidur di sofa, terlihat sangat tidak nyaman." Lira menatap Aksa dalam diam berusaha menelaah pria di hadapannya. Ia tahu Aksa bisa