“Kamu orang yang paling aku cintai, Lira. Kamu tahu itu,” ucap Aksa, lalu mengembuskan napas panjang sambil melirik ke luar jendela. Aksa diam sejenak dan setelah beberapa saat, ia akhirnya berbicara lagi. "Bukan aku nggak mau memublikasikan pernikahan kita," katanya dengan suara yang terdengar lebih rendah dari biasanya. "Tapi aku masih harus menyelesaikan beberapa masalah dulu, Lira." Lira mengernyit. "Masalah apa?" Aksa menoleh padanya, lalu menangkup wajah Lira dengan kedua tangan. "Orang tuaku," jawabnya jujur. "Kamu tahu mereka nggak pernah benar-benar setuju dengan kita. Dan sekarang, setelah semua yang terjadi, aku nggak bisa langsung mengumumkan ini sebelum menyelesaikan semuanya dengan mereka." Lira menatapnya lama. Di satu sisi, ia mengerti. Keluarga Aksa, terutama ayahnya,