Langit sore berwarna jingga keemasan saat Aksa, Lira, dan Alin berjalan di sepanjang jalur setapak taman kota. Angin bertiup lembut membawa aroma tanah yang masih sedikit lembap setelah hujan pagi tadi. Beberapa anak kecil berlarian di sekitar mereka. Tawa mereka memenuhi udara dengan keceriaan yang seharusnya terasa ringan. Revan dengan tangan terbuka memberi izin pada Lira dan Aksa untuk membawa Alin jalan-jalan. Mantan suami Lira itu dengan bijak memberikan waktu pada Aksa dan Alin untuk saling mengenal. Seharusnya itu kesempatan emas yang membahagiakan, tapi tidak untuk Aksa. Pria itu merasa bahwa semua ini tidak akan bisa dilalui dengan mudah. Ia berjalan di sisi kanan Lira, sedangkan Alin tetap berada di sisi kiri ibunya sambil menggenggam tangan Lira erat. Sejak mereka meninggalk