Keputusan Akhir

1432 Kata

Beberapa hari kemudian “Aku mau kita berpisah.” Ucapan Aksa masih mengiang di telinga Shinta dan masih terasa seperti duri yang menusuk-nusuk hati. Wanita itu berdiri di depan pintu kantor Aksa sambil meremas jemarinya dengan gelisah. Sudah berhari-hari sejak Aksa mengatakan hal tersebut, dan sejak saat itu, pria itu tak sekalipun menghubunginya. Matanya menatap lurus ke arah pintu besar dengan tulisan CEO MindSphere yang terpampang jelas di sana. Dengan menguatkan hati, ia akhirnya mengetuk dan masuk tanpa menunggu izin. Aksa duduk di belakang meja kerjanya. Ekspresinya tetap dingin seperti biasa. Saat melihat Shinta masuk, pria itu tidak menunjukkan tanda-tanda terkejut atau senang. Hanya tatapan datar yang menyeruakan ketidaksenangan, seakan kedatangan Shinta hanyalah gangguan keci

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN