Sebelum konferensi pers dilaksanakan siang harinya, sekitar jam sembilan Aksa sudah berada di ruang kerjanya. Tomi datang dengan laptopnya, lalu mulai melaporkan temuannya pada Aksa. Pria berkemeja biru dan berdasi merah itu membuka laptop. Pandangannya menatap layar yang dipenuhi barisan angka dan grafik transaksi. Di sampingnya, Aksa berdiri diam dengan tangan menyilang di depan d**a. Ekspresi wajahnya tegang, sementara tatapannya tajam menelusuri layar yang sama. “Lo yakin Dwi Dinarti itu nama asli si Dina?” tanya Aksa. “Nggak juga, tapi nama itu muncul di dua jalur pembayaran yang berbeda,” jawab Tomi cepat, “transfer pertama ke nama itu dilakukan dari rekening dengan nama samaran. Tapi yang menarik, rekening itu ternyata milik sebuah yayasan amal di media sosial. Dan pendirinya ....