Menjawab Pertanyaan

1251 Kata

Dari balik jendela besar di ruang kerjanya, pandangan Aksa tertuju puluhan meter ke bawah, ke arah kendaraan yang mengular panjang di sepanjang jalan akibat kemacetan. Jam pulang kantor membuat Jakarta sore itu terlihat lebih sibuk dari biasanya. Hiruk pikuk yang terjadi di bawah sana, nyaris sama seperti isi kepalanya sekarang. Macet, bising, dan penuh tekanan. Aksa masih berdiri di sana selama beberapa menit sampai ucapan Tomi mengembalikannya ke diskusi semula. “Gue tau lo nggak bakal percaya,” ucap Tomi, “tapi lo juga harus sadar, semua orang punya perasaan.” “Tapi nggak mungkin juga nyokap gue sampai tega ngelakuin itu ke Lira,” sela Aksa cepat sambil mengalihkan pandangannya ke Tomi yang duduk di depan meja kerjanya. “Nobody’s set in stone, bro. Mungkin nyokap lo juga sakit hat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN