"Apa tadi gak berlebihan?" Falisha masih memandangi pintu keluar. Sudah lima menit berlalu sejak Gibran dengan terburu-burunya meninggalkan toko Syaquilla. Galih yang juga turut memandangi pintu hanya mengedikkan bahu. "Mas kesal sendiri. Apa maksudnya mereka? Mencoba menunjukkan kalau mereka itu calon keluarga kecil bahagia?" Galih mendecih. "Jelas sangat gak cocok." Falisha terkekeh dan kembali berbalik menghadap meja. "Mas bener-bener kelihatan kayak orang lagi jealous." Komentar Falisha. "Atau sebenernya Mas pengen cepet-cepet punya keluarga kecil bahagia? Sama siapa?" Goda Falisha. "Biar Fali tebak. Sama Intan ya?" Galih membelalakkan mata. "Kamu itu kalo ngomong kok ngasal. Masa iya Mas sama Intan. Dia udah Mas anggap kayak adik Mas sendiri." Falisha memicingkan mata dengan tatap