"Pak ada telepon dari sekolah Queen." Ucap seorang asisten Darren. Di tengah rapat penting yang dihadirinya sejak pagi, Darren benar-benar dibuat sibuk. Perusahaannya sedang mengalami penurunan, banyak investor yang mulai mengkhawatirkan kelangsungan perusahaan milik Darren. Oleh karena itu, sebisa mungkin Darren meyakinkan para investor bahwa perusahaannya akan kembali bangkit dan semua pihak tidak akan dirugikan. "Nanti saja." Darren tidak menghiraukan, ia kembali fokus pada rapat yang tidak kunjung selesai. "Pihak sekolah mengatakan, sangat penting dan ingin segera menghubungi Pak Darren." "Aku sibuk. Kamu tidak lihat dimana kita sekarang?" Nada bicara Darren kian meninggi. Asistennya pun hanya menganggukan kepala dan kembali pergi meninggalkan Darren. Ia pun mengatakan pada