"Queen," panggil Darren. Queen menoleh dan menggumam pelan. "Ya," jawabnya. Queen memang tidak lagi menunjukkan kekesalannya, tapi bukan berarti ia sudah menerima keputusan Darren menghentikan Jevano secara sepihak. "Dad akan mengantarmu sekolah, mulai hari ini." Ucap Darren. "Iya." Jawabnya singkat. Queen lebih tertarik pada sereal di hadapannya, daripada membalas setiap ucapan Darren. Baginya, Darren tidak lebih dari sekedar lelaki egois yang selalu ingin dimengert. Tidak ada sosok ayah penyayang sangat dibanggakannya lagi. Dulu Queen merasa cukup memiliki Darren seorang, meski terkadang ia pun merindukan sosok seorang Ibu. Tapi Darren bisa menjadi dua peran sekaligus, sebagai Ibu dan sebagai Ayah. Queen tidak ingin berdebat, karena masih terlalu pagi. Tenaganya akan habis