Kayaknya Cocok, Pak

1079 Kata

“Astaga, cantik banget kamu, Sayang.” “Masak sih, Ma? Padahal aku gak makeup.” “Itu yang namanya inner beauty,” sahut Bu Renata. “Mama yakin—kamu ileran aja tetap cantik.” “Mama bucin banget sama Ayla,” celetuk Pak Aditya dari sofa ruang keluarga. “Iya dong, Pa. Calon menantu cantik, pintar, dan baik gini masa gak bucin?” balas Bu Renata bangga. Aku kembali merasa bersalah. Mereka benar-benar menyayangiku. Padahal hubungan kami cuma kontrak. Kami sedang menunggu Mahendra. Kata Bu Renata, dia sedang menelepon sekretarisnya. Sudah lima belas menit lebih. Aku makin mati gaya menghadapi pemilik Elara Group ini. “Nanti saat makan malam, coba deh manja sedikit sama Mahen,” saran Bu Renata dengan senyum penuh ide. “Ayla anaknya mandiri, Ma. Gak cocok manja-manjaan apalagi di tempat umum,”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN