Mahendra memesankan menu makanan yang membuat perut kenyang. Mungkin saking kenyangnya akan membuatku tak doyan makan hingga malam nanti. Pancake berlapis dengan sirup maple, scrambled eggs, bacon, sosis, hash brown, dan segelas jus jeruk segar. "Mas, ini terlalu banyak," protesku sambil menatap piring-piring yang mulai berdatangan. "Aku tidak bisa menghabiskan semua ini." "Makanya kita makan berdua," jawab Mahendra sambil memotong pancake dan menyuapkannya ke mulutku. "Buka mulut." Aku terpaksa membuka mulut, meski merasa malu karena disuapi di tempat umum. Rasa pancake yang manis dan lembut langsung memenuhi mulutku. "Enak?" tanya Mahendra sambil mengusap ujung bibirku yang terkena sirup dengan tissue. Aku mengangguk sambil mengunyah. "Enak, tapi—" "Tidak ada 'tapi'," potong Mahend

