Ajaran Sesat

1483 Kata

Sepertinya semesta tak mengizinkan aku untuk memperpanjang drama rasa sakit hatiku atas ucapan Febi. Baru saja aku sampai di lobby apartemen, Bu Renata langsung memanggilku dengan wajah sumringah. "Ayla, sayang!" serunya sambil melambaikan tangan dari arah sofa lobby. Aku menoleh dan melihat Bu Renata duduk sendirian di salah satu sofa empuk di area waiting lounge. Anehnya, tidak ada satupun pengawal atau asisten yang mendampinginya. Biasanya kemana-mana Bu Renata selalu ditemani setidaknya dua orang pengawal pribadi atas perintah Pak Aditya atau Mahendra. "Mama?" kataku sambil menghampirinya dengan langkah cepat. "Mama kok ada di sini? Sendirian lagi?" Bu Renata tersenyum lebar sambil berdiri dari sofa. "Mama bosan sendirian di rumah," katanya dengan nada jahil seperti anak kecil yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN