Hari ini aku bangun kesiangan karena semalam tidak bisa tidur gara-gara memikirkan ucapan Febi. Kata-katanya terus berputar di kepala seperti lagu yang tidak bisa dihentikan. Aku pun bergegas mandi lalu berangkat bekerja tanpa sempat minum air putih sedikitpun. Perut terasa kosong, tapi hati terasa lebih kosong lagi. Sesampainya di lift, aku sibuk mencari flashdisk yang berisi pekerjaan yang semalam aku selesaikan sampai tak sadar ada seseorang yang baru masuk. Suara langkah kaki terdengar jelas, namun aku terlalu fokus mengacak-acak isi tas untuk memperhatikan. "Dimana sih flashdisk-nya," gumamku sambil terus mengaduk-aduk isi tas dengan frustasi. Aku pun mundur selangkah tanpa melihat siapa yang naik lift bersamaku, berharap bisa mencari dengan lebih leluasa. Saat aku akan keluar kare

