Setelah membuat kesepakatan— aku merebahkan tubuhku diatas sofa besar yang berada di kamar Mahendra.
Bukannya aku tidak sopan ya. Pertama kali datang ke kediaman Wirasatya langsung masuk ke kamar tuan muda. Tapi, Bu Renata yang memaksaku untuk beristirahat sejenak sebelum berangkat dinner.
Aku tadi sudah menolak dan memilih kamar tamu untuk rebahan. Namun, kata Bu Renata kamar tamu banyak kecoa. Sebenarnya aku ragu— tak percaya jika rumah semewah dan sekinclong ini ada binatang menjijikan itu.
“Tidur diranjang saja, Ay—” ujar Mahendra setelah keluar dari kamar mandi.
Tanpa menoleh akupun menjawab, ”Disini saja, Pak.”
Terdengar suara langkah kaki mendekat. Pasti Mahendra akan pergi ke balkon untuk mengangkat telepon. Dan, aku pun bergegas menutup mata. Dapat cuti dadakan tak boleh dil
