Reyog Mahendra Wirasatya

1233 Kata

“Hi, boleh kenalan?” Aku menoleh ke belakang. Seorang pria berdiri tepat di belakangku. Tubuhnya tinggi semampai, penampilannya rapi dalam balutan jas navy dan dasi abu-abu muda. Wajahnya tampak tenang, dengan senyum sopan yang tidak terkesan berlebihan. Aku refleks menoleh ke sekeliling, mencari keberadaan Bu Renata dan Oma. Mereka duduk tak jauh dariku, tapi tampak asyik mengobrol dengan dua wanita paruh baya. Tawa kecil terdengar, seperti sedang reuni dengan teman lama. Jelas, mereka tidak menyadari ada pria yang tiba-tiba menyapaku. Pria itu masih berdiri di belakangku, menungguku menjawab. Aku tersenyum kecil. “Halo.” Dia sedikit mengulurkan tangan. “Rayhan.” Aku menjabat singkat. “Ayla.” “Senang bertemu denganmu, Ayla,” katanya, lalu melirik ke arah buffet table. “Baru pertam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN