Genta tak lagi mengejar kelinci buruannya yang pergi, setelah melempar tantangan rumit ke mukanya. Bukan takut, tapi tak segampang itu jika yang Rhea pinta menyangkut masa lalunya. Wajar sebenarnya apa yang jadi tuntutan gadis itu. Orang gila mana yang sudi menyerahkan seluruh hidupnya, ke tangan pria asing yang tiba-tiba datang menyerobot kebebasannya. Dia brengsekk, Genta tahu itu. Setelah merenggut apa yang paling berharga dari Rhea, lantas menginginkannya berlutut tanpa syarat menerima ajakan nikahnya. Seenak jidat mengklaim kepemilikan atas raga dan hatinya, padahal mereka baru dipertemukan beberapa bulan yang lalu. Dibilang egois pun tak apa, tapi melepas Rhea adalah hal mustahil baginya. Meski dia sendiri tahu betul, resiko apa yang akan dia hadapi ke depannya nanti. Sifa Haidar, s