Bab 44. Luluh

2136 Kata

Pengakuan Genta seperti petir yang menyambar Aksa dan Sifa di siang bolong. Bagaimana mungkin mereka tidak syok, jika tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba datang bocah kecil nemplok di pelukan anaknya. Lebih gila lagi karena dia ternyata adalah anak kandung Genta. Iya, si paling slengean tapi bikin bangga Sifa dengan pencapaiannya. Pacar anaknya yang sudah mereka restui untuk jadi menantu. Tapi, sekarang malah muncul anak kecil dengan muka plek ketiplek Genta dan kondisi mengenaskan seperti itu. Aksa diam mematung dengan jantung terasa seperti diremas. Alih-alih emosi menonjok Genta, dia justru menoleh menatap Rhea yang sedang memeluk bocah itu erat. Anaknya menggeleng dengan tatapan memohon. Tidak ingin mereka menyalahkan Genta, apalagi karena hal ini urung memberikan restu. Aksa tersen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN