Bab 21. Khilaf Ternikmat

1827 Kata

Sekarang masalahnya makin seperti benang kusut. Rhea bukan lagi tidak bisa lari dari kejaran Genta, tapi justru makin terperosok jauh terjebak dalam rengkuhannya. Dia juga tahu dirinya bodoh, malah terpancing sentuhan pria sinting itu. Namun, nyatanya seberapapun kuat dia mencoba bertahan tidak tergoda, tetap terhanyut pesona seorang Genta. Kehilangan secuil terakhir sisa kewarasannya, membuat Rhea kini berakhir di kamar pria itu. Ruangan besar dengan pemandangan kelip lampu dan deretan gedung pencakar langit di luar sana. Pintu di belakang mereka baru saja tertutup rapat. Dia masih nemplok di gendongan Genta. Tangannya melingkar memeluk leher pria yang kini menatapnya awas. Seperti ingin memastikan, Rhea tidak akan menyesali apa yang akan mereka lakukan kali ini. Dalam temaram mereka sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN