“Lucu sekali.” Tubuh Kris mematung mendengar apa yang Renata katakan juga melihat senyum miring yang Renata tunjukkan. Tiba-tiba Renata tertawa membuat Kris melepas perlahan kedua tangan yang bertengger di bahunya. “Kau sangat lucu, Kris,” ucap Renata di sela tawa renyahnya. “A- apa … apa maksudmu?” tanya Kris sedikit terbata. Entah kenapa melihat sikap Renata membuatnya berpikir ada sesuatu yang telah terjadi dengannya. Renata menyeka setitik air mata di ujung matanya. Ia tertawa sampai air matanya keluar. “Hah … ya ampun,” gumam Renata kemudian berbalik dan membuka laci nakas tak jauh darinya untuk mengambil sesuatu. Ia lalu kembali menghadap Kris, meraih tangannya lalu meletakkan berlembar-lembar foto di atasnya di mana foto-foto itu adalah foto kebersamaan Kris dan Jovinda.

