Ethan menatap layar ponselnya cukup lama sampai akhirnya dering ponselnya berhenti. Namun, ponselnya kembali berbunyi di mana nomor Kris kembali menghiasi layar. Dengan ragu, ia pun akhirnya mengangkat panggilan. Hening. Selama beberapa saat tak ada suara yang terdengar walau panggilan telah terhubung. Ethan hanya diam, sengaja ingin mendengar apa yang ingin Kris katakan. Sementara di tempat Kris, ia meremas ponselnya, amat kuat hingga otot-otot tangannya tampak. Ia ingin bicara, tapi teringat apa yang Renata katakan membuatnya sulit bicara walau hanya sepatah kata. Gemeretak gigi Kris terdengar. Dengan gigi-gigi bergerut menahan gejolak di dadanya, ia akhirnya mengatakan, “Di mana kakak.” Kembali pada Ethan. Ia tak segera menjawab. Suaranya baru terdengar beberapa detik kemudian.

