Jovinda melebarkan kedua tangan saat ia telah membulatkan tekad, kedua matanya terpejam. Namun, saat ia telah bersiap, seseorang menariknya dari belakang. Brugh! Jovinda jatuh terduduk. Ia seketika mendongak dan menemukan wajah Ethan di mana pria itu tampak meringis. Posisinya saat ini terduduk di lantai di depan Ethan yang kedua tangannya melingkari perut. Sesaat sebelum menjatuhkan diri, Ethan berhasil menariknya, menggagalkan upaya Jovinda mengakhiri hidup. Jovinda segera berbalik dan mendorong Ethan. “Apa yang kau lakukan?!” teriaknya. Plak! Jovinda terkejut saat tangan Ethan menampar pipi. Tidak keras, tapi terasa perih. “Kau benar-benar wanita paling bodoh yang pernah kutemui,” ucap Ethan kemudian bangkit berdiri. Jovinda hanya diam dengan tangan memegangi pipi. Air mata

