“Siapa?” tanya Jovinda melihat Kris mengeluarkan ponsel dari saku. “Dia,” jawab Kris. “Kau mau mengangkatnya?” Kris menatap Jovinda dan bertanya, “Menurutmu?” “Angkat saja agar dia tidak curiga.” Menuruti ucapan Jovinda, Kris menggeser layar. “Halo. Ada apa, Re?” Renata terdiam mematung. Suaranya seakan tertahan dengan rasa sesak di dadanya. “Re? Renata?” “Ka- kau … di mana?” tanya Renata dengan suara bergetar. Ia menutup mulut menahan tangis yang akan keluar. “Aku … aku di–” Belum selesai Kris bicara, ia menggunakan cara yang sama seperti kemarin dengan mematikan data seakan dirinya mengalami gangguan sinyal hingga memutus pembicaraan. Kris mengembuskan napas dari mulut. “Fiuh. Dia benar-benar mengganggu,” ucapnya kemudian memasukkan ponselnya ke telinga. “Ya ampun, kau j

