Renata memejamkan mata, pasrah dengan apa yang dihadapinya. Dirinya sudah terlanjur menceburkan diri dalam situasi seperti ini, tak mungkin baginya untuk kabur. Dalam kepasrahan dengan mata yang terpejam, Renata teringat pertemuan pertamanya dengan Kris, bagaimana ia jatuh cinta padanya, lalu mereka terpisah setelah lulus kuliah dan kembali dipertemukan hingga berlanjut ke jenjang pernikahan. Rasanya begitu manis, begitu indah. Ia kira kisah cintanya seperti dalam dongeng di mana sang pangeran menerima cintanya yang terpendam. Namun, saat menemukan fakta di bandara sebelumnya, kisah manisnya berubah menjadi begitu pahit dan mengerikan. Pria yang ia cintai, yang selama ini dianggapnya baik, sempurna, pria yang pantas dicintai dengan seluruh jiwa raga, menunjukkan bahwa semua penilaiannya

