“Apa maksudmu? Bukankah itu baju dan wajahmu? Meski terlihat dari samping, aplikasi menunjukkan kemiripan dengan fotomu hingga 85%!” Hans menunjuk-nunjuk layar laptop. Sabian menggeleng tegas. “Hei, coba perhatikan! Mundurkan videonya!” Ia mulai berani memerintah. Hilang sudah ekspresinya yang gelisah dan takut-takut tadi. Meski tak suka dengan cara bicara Sabian yang berubah, Hans tetap menurut. Ia memundurkan video rekaman itu. “Stop!” Hans menghentikan gerakan tangannya. Kini, layar laptop sedang menampilkan potongan video saat laki-laki yang diduga Sabian sedang memasuki ruang CEO. Kamera pengawas menangkap gambar bagian belakang laki-laki itu. “Coba perhatikan.” Sabian mendekat. Tangannya yang diborgol terangkat. Menunjuk layar laptop. “Aku tidak punya bahu yang sebidang ini.” Uj