Lyla kembali ke rumah dengan perasaan hampa. Harapannya musnah, padahal ia kembali ingin ada yang menjadi penawar di kala sakit yang sedang dideritanya, tapi Abi telah berubah. Tidak ada cinta dimata pria yang pernah begitu gila mencintainya, waktu itu. Andai waktu bisa diputar kembali, Lyla tidak ingin mendengarkan perkataan Mamanya. Tapi semua sudah terlambat. Atau mungkin masih belum terlambat, jika ia bisa membujuk Istri Abi untuk menerima kehadirannya sebagai yang kedua. Sebersit senyum tersungging di bibir Lyla. Walau harus mengemis dan menggunakan penyakitnya sebagai alasan, ia akan mencoba untuk mendekati Kiara. Sementara itu di sebuah restoran, tampak Kiara yang telah menanti Abi dengan senyum lebar. Mereka tidak janjian untuk makan siang. Hanya saja, begitu mengetahui Abi akan