Yana mengurai pelukan setelah sekian lama memeluk lelaki yang amat ia cintai. Senyum bahagia dari kedua insan sangat kentara. Kembali Kai mencium bibir Yana sekilas. “Kita lakuin itu besok kalo udah nikah aja ya. Kamu lahiran tinggal beberapa minggu lagi, kan?” Kai menggenggam tangan Yana. Yana tersenyum malu, lalu ngangguk. Dalam hati, merutuki diri yang sangat memalukan. Meminta sesuatu yang bahkan belum pernah Kai lakukan sebelumnya. Beneran gila! Kai berdiri, merapikan kaos yang sempat terlipat-lipat. Memakai topi dan nyampirin hoddie dibahu. “Aku ke tambak dulu ya. Pulang sekitar jam 6.” Yana ngangguk lagi, mendongak menatap Kai. “nanti pengen makan pakai apa?” “Di rumah ada bahan apa aja?” “Ada ayam, ikan gurameh, salmon dan puyuh. Sayuran juga masih, ada bayam, sawi, kacang pa