Pliis ceraikan aku

1018 Kata

“Aahhh......” Desahan panjang saat Radja mencapai puncaknya. “Aahhhhh.....” Yana pun ikut mendesah, walau memang nyata sakit hati, tapi tubuhnya tak bisa berbohong jika menikmati sentuhan ini. Radja ambruk tepat menindih tubuh mungil Yana. Tetesan keringat mereka saling menyapa. Yana merem dengan nafas yang ngos ngosan. Lemas yang sekarang dirasa. Radja mencium keningnya dengan lembut, lalu mencium kedua pipi Yana, kemudian bibirnya. Melorot turun dan berbaring disamping Yana. “Maafkan aku, Na. Seharian tak ada waktu untukmu.” Berusaha merengkuh tubuh itu agar masuk kedalam pelukan. Namun segera Yana menepisnya. “Aku mau mandi, mas.” Beranjak dari tempat tidur. Berjalan dengan terseok menuju kamar mandi. Diam berdiri didepan cermin yang ada didalam. Menatap pantulan tubuhnya yang seki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN