Pov Layyana
“Bagaimana para saksi? SAH?” Pak ustad yang menikahkan mas Radja dan Raya bertanya pada beberapa orang yang hadir dirumah.
“SAH!” Seru beberapa orang.
Aku tak ikut andil bersuara, memilih diam dengan sejuta rasa perih didada. Ya, aku akhirnya mengijinkan mas Radja menikahi Raya. Dengan syarat, aku dan dia akan tidur terpisah. Aku akan tidur dikamar atas. Kamarnya Kai. Awalnya mas Radja keberatan, tapi dia nggak punya pilihan lain. Toh, dia sudah bisa meniduri Raya kan? Itu lan laki-laki, yang mempunyai nafsu besar.
Merebahkan tubuhku yang terasa lemas, pegel dan malas ini disofa kamar. Terserah mereka yang sibuk berada dibawah. Aku tak berniat membantu apapun. Sudah cukup kepedihan ini dia berikan.
Kali ini aku hanya diam termenung dengan pikiran yang kosong. Aku sudah ter
