Penyiksaan

1100 Kata

Tok! Tok! Tok! “Na,” Tak mempedulikan ketukan dan panggilan itu, Kai tetap merem menikmati ciuman yang baru saja dimulai. Yana udah membuka mata, mencoba mendorong d**a Kai, namun sia-sia. Karna kai tetap mendorong tengkuk Yana, dan berakhir memasukkan lidahnya kedalam mulut Yana. Akhirnya Yana mencubit perut Kai. “Aaauww...” Kai melepaskan pagutan, mengusap perut bekas cubitan Yana. “Sakit mbak.” Yana mengusap bibirnya yang basah. Memperbaiki penampilan dan melangkah kearah pintu. Saat pintu terbuka, Radja berdiri didepan. Matanya langsung tertuju pada Kai yang tiduran sambil memainkan ponsel ditangannya. “Kalian nggak harus berada dalam satu kamar kan?” katanya dengan wajah yang sudah terlihat tak suka. Yana hanya menyunggingkan senyum. “Kenapa, mas?” tak ingin menanggapi kata-kata

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN