“Biar Ibuk aja yang beresin dapur, mbak.” Buk Munah sudah berdiri dibelakang Yana. “Ibuk istirahat dulu aja,.” Tolak Yana. “Saya makan gaji buta dong, mbak.” Yana menoleh sesaat lalu membilas tangannya yang terkena busa. “Kalau gitu aku kekamar ya, Buk.” “Iya, mbak Yana istirahat aja. Orang hamil itu cepet capeknya, nggak baik juga buat kesehatan ibuknya.” Buk Munah mulai mengumpulkan panci dan yang lainnya. “Ibuk udah lama kerja sama Kaisar?” tanya Yana dengan tangan yang sibuk nuang gula ke gelas. “Baru sekitar tiga bulan ini, mbak.” “Dia galak nggak, Buk?” Buk Munah tertawa kecil. “Mas Kai itu baik banget, mbak. Sukanya bercanda, susah diajakin ngomong serius.” Yana pun ikut ketawa kecil. “Ini teh hangat buat Ibuk.” Lalu meletakkan dua gelas kopi keatas nampan. “Ya Allah mbak