Elang 2 (Bukan kisah Yana dan Kai)

1446 Kata

“Astaga! Gue dapet ikan gede banget.” Seorang lelaki berdiri dipinggir sungai. Tangannya memegang gagang pancing dengan erat. Si gagang pancing terlihat sangat melengkung, menandakan jika memang dia dapat ikan yang gede. “Wooii lo ngapain berenang disitu sih! Anyiing nakuti ikan. Pantes aja dari tadi nggak ada ikan yang mau naik.” Si cowok pemancing ini ngomel ke aku. Aku yakin dia seumuran Aura, adikku yang masih sekolah SMA. Dengan sangat kesal, terpaksa aku berenang ketepi. Tepat disamping cowok pemancing ini, aku naik dengan susah payah. Lalu duduk setelah berhasil naik. “Untung aja kaki lo nggak kena pancing.” Dia sibuk lepasin senar pancing yang bundet di pergelangan kakiku. Aku hanya diam melihat kesibukannya. Setelah selesai membenarkan pancing, dia tak lagi memasang umpan. Mala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN