Duapuluhempat

1073 Kata

“Bakso jumbo dua porsi sama es jeruknya dua.” Masnya mencatat pesanan yang Radja katakan. “Tunggu sebentar ya Mas, Mbak,” ucapnya dengan sopan. Sedikit membungkukkan badan dan berlalu pergi. “Kamu sering jajan di warung sini, Mas?” Tanya Yana, matanya masih sibuk memperhatikan seisi warung bakso dan mie ayam itu. Radja membenarkan duduknya. “Enggak sih, baru tiga kali ini.” “Dulu kesini sama siapa, mas?” “Sama Panji dan Kai. Itu pun udah lama banget, sebelum aku nikah.” Yana ngangguk mengerti. Memilih diam karna tak ingin lagi membahas soal Kai atau kehidupan dimasa lalu. Tak begitu lama ada dua wanita yang masuk ke warung, celikukan mencari tempat duduk yang kosong. Kebetulan yang kosong hanya ada dimeja yang Yana tempati. “Permisi, boleh duduk disini?” sapa wanita itu. Yana dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN