Malam hari, Yana sudah duduk diranjang bersandarkan papan. Tangannya sibuk memainkan game diponsel. Radja masuk kekamar, wajahnya terlihat sangat tak bersahabat. Langsung merebahkan tubuh disamping Yana. Matanya mengawasi wajah sang istri yang sibuk dengan permainan. “Na,” panggilnya setelah lama hanya menatap saja. Yana mempause gamenya. “Kenapa, mas?” “Sini deh.” Melebarkan kedua tangan, menyuruh Yana masuk kedalam pelukan. Yana menaruh ponsel dinakas, lalu berhambur masuk kepelukan suami. Merasakan detak jantung Radja yang berdetak tak seperti biasanya. Berkali-kali Radja mencium puncak kepala Yana. Mengendurkan pelukan, lalu mulai menempelkan bibirnya dengan bibir ranum itu. Pelan, ciuman yang lembut itu berubah menjadi panas. Nafas keduanya makin tak biasa, tangan radja mulai ter