Siang Ryota yang biasanya datar dan teratur, tiba-tiba saja terguncang ketika dirinya menerima telepon dari rumah sakit yang mengabarkan kalau istrinya sedang ditangani di IGD dan ia diminta untuk datang secepatnya. Tanpa perlu menunggu lama, Ryota langsung melesat meninggalkan meeting rutin di Advaith untuk menemui Vio di rumah sakit. “Di mana pasien bernama Violetta?” tanya Ryota dengan napas terengah begitu tiba di IGD. “Yang datang karena pingsan di Balai Resital Semesta?” balas petugas medis yang tengah berjaga. “Benar!” “Di ranjang nomor 5, Pak.” “Saya boleh melihatnya?” “Silakan, Pak.” Setengah berlari Ryota mencari ranjang nomor 5 di tengah ramainya area IGD ini. Begitu menemukan yang dicari, tanpa ragu Ryota langsung masuk dan menemukan wanita itu terbaring dengan mata terp