39. Sial Kuadrat

1880 Kata

"Kamu belum pulang?" Vio yang tengah berlatih piano di salah satu ruang musik di Balai Resital Semesta begitu terkejut ketika seseorang menyentuh pundaknya dari belakang. Gerakan tangannya seketika terhenti dan ia menoleh ke belakang. "Mas Prana masih di sini?" “Kamu kenapa masih di sini?” "Belum selesai, Mas." "Kamu mau berlatih sampai jam berapa? Semua sudah pulang, hanya tinggal kamu.” "Sebentar lagi, Mas." "Besok lagi saja." "Saya harus banyak berlatih. Akhir-akhir ini saya kurang fokus. Saya enggak mau sampai kacau saat acara nanti," sahut Vio beralasan. Sebenarnya, tanpa perlu berlatih keras pun ia sudah bisa. Hanya saja, Vio butuh kesibukan, ia butuh pengalih pikiran agar otaknya tidak terus mengulang-ulang kenangan menyakitkan bagai kaset rusak yang minta dibanting. "Jangan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN