“Lo nggak lagi ngimpi 'kan?” tanya Vasthi sambil mengelap lantai dan pakaiannya yang basah. Balqis memutar bola mata. “Kapan gue becanda soal beginian? Yaelaaah, masa gue bahas masalah tidur bareng sama laki, tapi nggak ada bukti?” Kamari menelan ludah. “Kok bi—bisa sama Pak Marcello?” tanyanya gugup. Ia tahu Balqis memang kenal dengan Marcello, tapi mereka tidur bersama itu hal yang mengejutkan. Menyugar rambut, Balqis menggeleng. Mengamati Vasthi membuang sampah ke tong terdekat. Ia menggigit bibir bawah. Ini adalah pengalaman paling tidak mengenakan yang menimpa padanya, dan jujur saja malu untuk menceritakan pada orang lain. Tapi, dua perempuan di depannya adalah sahabat sekaligus saudaranya. Ia tidak ingin berbohong pada mereka. “Awalnya, gue ke klub, lalu cerita bergulir dari mul