Suasana ruang tengah terasa tegang. Semua duduk dalam diam, saling bertukar pandang dengan tubuh kaku dan tangan terlipat. Deni dan Adinda yang mengenali siapa pria yang datang bersama Balqis, menyimpan tanya dalam hati. Apa maksud kedatangan Marcello? Apakah karena Balqis tak datang bekerja? Atau… ada hal lain yang lebih besar? Yang membuat mereka bingung, Marcello duduk dekat dengan Balqis—terlalu dekat. Bahasa tubuh mereka seperti sepasang kekasih yang sudah tak canggung. Mustika pun ikut menahan napas. Setelah mendengar nama pria itu, ketegangan menyebar. Bagaimana jika Marcello tahu soal kehamilan Balqis? Apa yang akan terjadi? Balqis sendiri tampak tenang, bahkan menyembunyikan senyum dalam diam. Ia melihat wajah-wajah keluarganya yang memucat. Adinda yang biasanya lantang, kini bu