JUJUR

1216 Kata

“Papa, aku akan bicara jujur..” Inka menarik nafas panjang. “Tolong jangan ada emosi atau marah-marah.” “Sebentar,” Inka menghentikan ucapannya dan berlari mengambil teh hijau hangat untuk ia sajikan di meja kerja dokter Malik. “Ok, ini teh hijau hangat untuk papa. Kalau ada emosi yang papa rasakan, langsung minum teh hijau ini.” “Inka, kamu buat masalah apa lagi?” Dokter Malik geleng-geleng kepala dan meminum teh di hadapannya. “Papa.. Ini bukan masalah. Aku pastikan. Justru, papa berbuat kebaikan,” Inka menjelaskan pelan-pelan. Dokter Malik memejamkan mata dan berdehem, “Sudah cerita saja.. Papa dengarkan.” Inka menarik nafas panjang, “Ok. Ini soal pertemuanku dengan dokter Barra.” Inka memperhatikan kalau papanya masih memejamkan mata berkonsentrasi mendengarkan ucapannya. “J

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN