Lokasi yang Barra maksud ternyata sebuah rumah tua tak jauh dari kediaman Bahran Nuswantara. Meski rumah tua, tapi terawat dan rapi. Rumah itu memiliki gaya arsitektur khas rumah lama. “Kamu suka? Tadi pagi aku ke rumah papa sebelum ke rumah sakit. Tahunya jalan biasanya sedang ada perbaikan. Jadi aku memutar dan menemukan rumah ini tak sengaja. Aneh juga aku lama tinggal di sini tapi tidak pernah tahu..” Barra bercerita lalu memarkirkan mobilnya. “Barra, ini bagus.. Aku suka.. Jauh dari keramaian. Suasananya juga terasa hangat.. Aku mau di sini…” Rhe langsung turun dari mobil dan berlari ke halaman rumah yang terlihat luas. Bahkan di belakangnya ada taman bunga. “Kamu meninggalkanku begitu saja. Mau menikah sendirian bu?” Barra bercanda. Rhe melompat ke arah Barra dan memelukn